5 Tips supaya Lari Lebih Cepat dan Tidak Mudah Lelah, Pemula Wajib Tahu!
Bagi pemula, Anda bisa saja kerap mulai tidak bisa menggerakan kaki sehabis lari cepat dalam jarak tertentu. Mungkin hal ini mengakibatkan Anda tak habis pikir, bagaimana bisa Usain Bolt mengakhiri pertandingan lari sprint dengan enjoy dan tetap tersenyum lebar? Adakah teknik lari cepat dan tidak mudah penat yang bisa Anda tiru dari Bolt? Simak ulasan selanjutnya ini.
Panduan teknik lari lebih cepat dan tidak mudah lelah
Jika Anda idamkan hasil instan, berarti Anda belum jelas bahwa perubahan apa pun butuh waktu. Memang, Anda tidak bisa segera jadi pelari tercepat sejagat raya layaknya Usain Bolt hanya dalam sementara singkat IDNPEDIA .
Namun, Anda tetap bisa menaikkan kecepatan lari secara bertahap. Terlalu memaksakan diri malah bakal menaikkan risiko cedera sementara berlari yang mungkin bakal merubah kondisi fisik Anda ke depannya.
“Tujuan dari menaikkan kecepatan lari adalah untuk berlari lebih efektif dan sebisa mungkin mengerahkan hanya sedikit daya yang Anda bisa,” ungkap Stephanie Rothstein-Bruce, pelari maraton profesional layaknya dikutip dari Daily Burn.
Salah satu langkah supaya lari cepat dan tidak mudah penat adalah memulainya dengan menerapkan postur berlari yang pas layaknya terhadap lebih dari satu poin selanjutnya ini.
1. Sprint dengan jari kaki menghadap ke langit
teknik lari sprint
“Pada biasanya orang berlari dengan menempatkan telapak kaki rata dengan tanah supaya jari-jari kaki menunjuk ke depan terlampau lama,” kata Matthew Uohara, MS, CSCS, dari Hale Inu Strength plus Conditioning dikutip dari Men’s Journal.
Menjaga jari-jari kaki lurus mengarah ke depan sebenarnya justru bakal menghambat langkah Anda. Hal ini sebab kaki bakal butuh sementara lebih lama untuk mengayuh lewat gerakan, selain itu kaki Anda termasuk mulai lebih berat.
Anda termasuk kehilangan ekstensi (gerakan meluruskan kembali) terhadap kaki yang berlawanan, supaya Anda tidak bisa manfaatkan otot bokong sampai kapasitas maksimalnya lari yang dilakukan di alam bebas disebut juga .
Kemudian, mendaratlah manfaatkan bagian kaki depan dengan tamparan cepat tapi lembut. Perpindahan ini memaksa pinggul dan panggul mendorong tubuh Anda lebih efisien, tanpa wajib mengikis daya sebanyak kalau Anda mendarat dengan lambat dan keras.
Analisis termasuk menyatakan bahwa bahkan terhadap permukaan keras sekalipun, pelari tanpa alas kaki yang menghantam daratan dengan kaki depan mereka membuahkan kemampuan benturan yang lebih kecil dari mereka yang mendarat mendahulukan tumit kaki.
2. Ayunkan tangan sekencang mungkin
Berlari sambil mengayunkan tangan menyilang ke sisi tubuh yang berlawanan ternyata bisa menghambat Anda dalam berlari cepat. “Cara berlari layaknya ini memfokuskan pengerahan tenaga terhadap lengan Anda, yang justru memaksa pinggul Anda untuk melawan gerakan lari Anda bukannya melontarkan Anda bergerak maju,” ujar Rothstein-Bruce.
Jika Anda melaksanakan dengan benar, ayunan tangan bisa memberi tambahan stimulan kecepatan. Kepalkan tangan dengan posisi ibu jari berada dalam kepalan untuk menegangkan otot lengan atas. “Tahap yang paling penting dalam stimulan ayunan tangan adalah seberapa keras Anda mengayunkan tangan ke belakang,” kata Uohara.
Ada dua hal yang terjadi sepanjang Anda melaksanakan gerakan ini. Pertama, Anda memperoleh pemberian elastis dari otot dada dan faktor anterior bahu, yang berarti Anda bakal mengeluarkan lebih sedikit usaha. Kedua, Anda condong untuk mempersingkat ayunan terhadap sisi depan dan mengakibatkan transisi lebih cepat.
Rothstein-Bruce menyarankan melatih postur ini dengan duduk dan posisi kaki menapak lantai 90 derajat. Kemudian coba mengayunkan lengan mundur ke belakang layaknya sedang menabuh drum.
3. Posisi kaki layaknya pergerakan jarum jam
Untuk memperoleh postur lari yang sempurna, bayangkan seseorang sedang menjambak rambut Anda ke belakang sambil tetap memelihara postur dada sedikit condong ke depan. Jaga tubuh tetap lurus dan pinggang tidak tertekuk, supaya seluruh bagian tetap sejalan.
Dalam posisi ini, usahakan Anda hindari menggelung bahu ke dalam tubuh dan makin membungkuk. Hal ini malah mengakibatkan Anda jauh lebih sulit untuk bernapas dengan benar dan menempatkan tekanan ekstra terhadap leher. Anda termasuk bakal berlari lebih cepat dan tahan lama sebab Anda memiliki pemberian gravitasi.
Sementara itu, ke-2 kaki Anda wajib bergerak layaknya jarum jam. Ketika berlari, angkat kaki Anda ke atas posisi Sejalan pukul 12 dan dorong ke bawah Sejalan pukul 3. Lalu mendarat ke tanah segera di bawah tubuh Anda Sejalan pukul 6, sesudah itu ayunkan kaki ke belakang mengarah jam 9 di belakang tubuh Anda.
Gerakan melingkar mencontoh pergerakan jarum jam ini amat mungkin perubahan yang cepat. Namun, jangan biarkan ayunan kaki ke belakang Anda jadi loyo. Tendang kaki ke atas setinggi mungkin sampai ke bokong, layaknya piston. Sentakan ini membuahkan tenaga dan mereposisi kaki Anda supaya lebih cepat untuk langkah berikutnya.
4. Berganti kecepatan lari
lari maraton
Berlari sekuat tenaga bukanlah kunci dari teknik lari lebih cepat. Mungkin terdengar aneh, tapi sebenarnya berlari lebih lambat bisa mendukung Anda menaikkan kecepatan lari Anda.
Untuk melatih lari, Anda mulai berlari dengan langkah santai, ringan, dan tidak terlampau cepat. Tingkatkan kecepatan lari secara bertahap sampai ke tingkat yang Anda inginkan. Jika mengawali terlampau cepat, Anda mungkin berisiko kehabisan napas terhadap awal perjalanan dan kaki mulai lebih nyeri setelahnya.
Pelari profesional menyarankan mengkombinasikan kecepatan lari Anda dengan lari lambat (bukan jogging), lari bertempo, dan lari cepat terhadap trek lari setidaknya sekali seminggu. Aktivitas ini mempunyai tujuan untuk melatih ketahanan jantung, paru-paru, dan otot secara sejalan demi jadi seorang pelari cepat yang lebih efisien.
5. Atur pernapasan
Terakhir, Anda wajib menyelaraskan langkah kaki dengan ritme pernapasan, bukan sebaliknya. Hal ini amat mungkin Anda untuk berlari lebih cepat dan efisien, sekaligus jadi pemandu yang bakal memberi jelas kalau Anda berlari terlampau keras atau tidak lumayan keras.
Setiap orang bisa mendapatkan ritme pernapasan mereka sendiri. Tetapi sebagai contoh, Anda bisa manfaatkan teknik pernapasan per dua urutan, yakni dua langkah kaki dalam satu tarikan napas dan dua langkah kaki lainnya untuk satu hembusan napas.